Gambar Karikatur atau Gambar Kartun ?


Gambar karikatur banyak dijumpai di media-media cetak seperti koran dan majalah.  Seringkali yang menjadi obyek karikatur adalah tokoh-tokoh nasional dan internasional.  Bentuk hidung, alis, bibir, tubuh, tangan atau kaki bahkan bentuk rambut mereka diubah bentuknya, tapi orang yang melihatnya tetap saja tahu siapa tokoh yang ada dalam gambar karikatur tersebut.  Selain bentuk yang menjadi ciri khas dari si tokoh juga karena ada artikel yang menceritakan dibalik gambar itu.

Mereka yang dijadikan obyek karikatur biasanya tidak pernah protes. Hal ini disebabkan pembuatan gambar karikatur ini merupakan bentuk penghargaan dalam bentuk karya gambar yang lucu yang tidak menyinggung perasaan obyeknya.  Kalau toh ada yang tersinggung, itu karena gambar karikatur sering juga digunakan sebagai sarana kritik dan sindiran terhadap obyek pelakunya.

Gambaran Sindiran atau protes sosial

Ternyata masih banyak masyarakat yang sulit membedakan bentuk gambar karikatur dengan gambar kartun.  Sepertinya bentuk kedua gambar itu sama, bedanya gambar karikatur lebih bersifat sementara dari tokoh nyata dengan cerita satu babak, sedangkan gambar kartun lebih mempunyai karakter (non fiksi) yang dibuat dalam bentuk cerita yang panjang.

Gambar karikatur mengambil obyek dari seorang tokoh yang digambarkan tidak proporsional. Misalnya bentuk hidung yang menjadi ciri khasnya digambarkan berlebihan atau lebih besar.  Bisa juga karena ingin menyindir sang tokoh yang terlalu suka berbohong, maka digambarkan bentuk hidungnya yang panjang (seperti Pinokio?) Lainnya

Pengumuman Penerimaan Mahasiswa PPKHB 2011


Pengumuman Penerimaan Mahasiswa PPKHB 2011 (Pdf)   Download

Sesuai  dengan  Kepmendiknas  No.  58  tahun  2008  tentang  Penyelenggara  Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (Program SKGJ) dan Keputusan Menteri  Pendidikan  Nasional  No.015/P/2009  tentang  Penetapan  Perguruan  Tinggi Penyelenggara Program SKGJ, pada tahun 2011 lima LPTK di DIY yang ditunjuk, akan membuka  pendaftaran  peserta  kembali  Program  SKGJ,  melalui  PPKHB,  untuk  tahun akademik 2011/2012.

Lima LPTK di DIY yang ditunjuk menyelenggarakan Program SKGJ adalah:

1.  Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

2.  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (USD)

3.  Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD)

4.  Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa Yogyakarta (UST)

5.  Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

Pengertian

Program SKGJ   adalah suatu program penyelenggaraan pendidikan yang secara khusus diperuntukkan bagi guru tetap dalam jabatan.  Program ini dilaksanakan oleh penyelenggara pengadaan tenaga kependidikan yang dalam  proses  perkuliahannya  menggunakan  pendekatan   dual  mode  melalui pengintegrasian  sistem  pembelajaran  konvensional  (tatap  muka  di  kampus)  dan sistem pembelajaran tutorial dan atau mandiri.

Tujuan

Mendukung  upaya  percepatan  peningkatan  kualifikasi  akademik  bagi  guru  tetap dalam  jabatan  sesuai  dengan  persyaratan  yang  tertuang dalam  UU  Nomor  14 Tahun 2005

Peserta

Guru tetap yang berstatus PNS dan Guru Tetap Yayasan (non-PNS) yang belum berkualifikasi S1  atau DIV

Lainnya

Sosok Guru Dimata Siswa


Guru sering diartikan sebagai sosok yang di’gugu’ dan di’tiru’. Terlepas dari beragam bentuk dan jenis perilaku seorang guru sebagai pribadi (manusia) mereka mempunyai sifat dan sikap yang berbeda-beda.

Namun demikian tuntutan profesi sebagai seorang guru diharapkan seorang guru atau pendidik harus bisa menempatkan diri dengan baik di lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan ruang kelas khususnya. Sebagai seorang pribadi yang menjadi pusat perhatian siswa di kelas, sebagai sumber informasi dan fasilitator kegiatan belajar, siswa tentu sangat berharap sosok seorang guru yang benar-benar bisa menjadi teladan.

Memang ada sebagian  rekan guru yang beranggapan bahwa setiap jenis mata pelajaran akan berbeda dalam hal ‘pembawaan’ guru yang mengajarnya.  Hal ini karena masih ada perbedaan jenis mata pelajaran yang dianggap penting dan harus serius sedang pada mata pelajaran yang lain tidak begitu penting sehingga mengajarnyapun bisa dengan santai.  Maka muncul kemudian julukan guru galak untuk mata pelajaran seperti matematika, fisika dan guru yang banyak disukai siswa karena mengajarnya tidak begitu tegang seperti seni budaya dan olah raga.

Lainnya


Previous Older Entries

CO.CC:Free Domain

Hasil Karya dan Kegiatan